Selasa, 03 Mei 2011
MILO School Competition - Mencari Bibit Muda
Sejak pertama kali digelar pada tahun 2002, MILO secara konsisten selalu mengadakan kompetisi bulu tangkis dan tidak pernah absen mengadakan kompetisi ini. Tahun ini MILO kembali menggelar kompetisi bulutangkis di 5 kota berbeda di Indonesia. Milo mengundang 3.500 anak dari 5 kota (Jakarta, Batam, Gresik, Samarinda, Pontianak) untuk turut berpartisipasi dalam kompetisi ini. Selama total 10 tahun MSC diadakan, penyelenggaraan telah diikuti lebih dari 22 ribu murid SD dan SMP yang menjangkau 20 kota di Indonesia.
MSC mengajak Taufik Hidayat sebagai duta yang juga berperan sebagai pembimbing MSC dalam pelatihan bulutangkis. Bersama dengan TH Camp, Taufik Hidayat memberikan training terlebih dahulu kepada seluruh peserta MSC selama 2 minggu.
Kompetisi bulutangkis ini diyakini dapat menjadi ajang pencarian para bibit-bibit muda dan memajukan bulu tangkis Indonesia. Hal ini diyakini juga oleh Taufik Hidayat, karena ia melihat masih jarangnya kompetisi bulutangkis khusus untuk anak-anak. Dengan adanya MILO School Competition ini akan membantu anak-anak Indonesia yang memiliki bakat di bidang bulutangkis untuk mengembangkan teknik permainan dan merasakan kerasnya kompetisi. Indonesia diyakini tidak akan pernah kekurangan bibit-bibit pebulutangkis, yang perlu dilakukan ialah dengan menemukan dan membimbing mereka agar dapat menjadi pemain besar. Sejumlah atlet nasional yang tercatat jadi juara MILO School Competition seperti Tommy Sugiarto (Juara 2003) dan Febby Angguni (Juara 2004).
Presiden Direktur Nestle Indonesia, Arshad Chaudhry, mengaku sangat senang dapat berpartisipasi membangun olahraga bulutangkis. Melalui turnamen ini, ia juga berharap agar anak-anak Indonesia bisa belajar mengenai nilai kehidupan seperti tenggang rasa, kerja sama, sportivitas dan rasa percaya diri berada di lapangan.
Kompetisi bulutangkis ini secara resmi dibuka oleh Menpora, Andi Mallarangeng. MILO School Competition akan dilaksanakan di 5 kota berbeda, yakni di Jakarta (16–21 Feb), Batam (22-27 Feb), Gresik (15-20 Maret), Samarinda (28 Maret-2 April) dan Pontianak (11-16 April)
MSC mengajak Taufik Hidayat sebagai duta yang juga berperan sebagai pembimbing MSC dalam pelatihan bulutangkis. Bersama dengan TH Camp, Taufik Hidayat memberikan training terlebih dahulu kepada seluruh peserta MSC selama 2 minggu.
Kompetisi bulutangkis ini diyakini dapat menjadi ajang pencarian para bibit-bibit muda dan memajukan bulu tangkis Indonesia. Hal ini diyakini juga oleh Taufik Hidayat, karena ia melihat masih jarangnya kompetisi bulutangkis khusus untuk anak-anak. Dengan adanya MILO School Competition ini akan membantu anak-anak Indonesia yang memiliki bakat di bidang bulutangkis untuk mengembangkan teknik permainan dan merasakan kerasnya kompetisi. Indonesia diyakini tidak akan pernah kekurangan bibit-bibit pebulutangkis, yang perlu dilakukan ialah dengan menemukan dan membimbing mereka agar dapat menjadi pemain besar. Sejumlah atlet nasional yang tercatat jadi juara MILO School Competition seperti Tommy Sugiarto (Juara 2003) dan Febby Angguni (Juara 2004).
Presiden Direktur Nestle Indonesia, Arshad Chaudhry, mengaku sangat senang dapat berpartisipasi membangun olahraga bulutangkis. Melalui turnamen ini, ia juga berharap agar anak-anak Indonesia bisa belajar mengenai nilai kehidupan seperti tenggang rasa, kerja sama, sportivitas dan rasa percaya diri berada di lapangan.
Kompetisi bulutangkis ini secara resmi dibuka oleh Menpora, Andi Mallarangeng. MILO School Competition akan dilaksanakan di 5 kota berbeda, yakni di Jakarta (16–21 Feb), Batam (22-27 Feb), Gresik (15-20 Maret), Samarinda (28 Maret-2 April) dan Pontianak (11-16 April)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)






0 comments:
Posting Komentar