"Sesuatu yang kita rindukan tentang dahulu mungkin tidak akan kembali lagi. Tapi tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki semuanya lagi."
Jumat, 25 April 2014
Aku Rindu Hujan
Matahari telah menyembunyikan dirinya di ufuk barat. Habis terang datanglah gelap.
Aku baru tiba di rumah. Segera saja aku berbenah, mengganti seragamku yang lusuh setelah lebih dari 12 jam aku memakainya untuk beraktivitas. Selesai. Capek sekali hari ini. Aku langsung membanting tubuhku ke atas kasur, ingin segera melepas lelah di diri ini. Gak ada tempat sebaik kasurku untuk melepas lelah yang mencengkram.
Tiba-tiba aku sadar. Tubuhku didera rasa capek yang berlebihan akhir-akhir ini. Seperti banyak batuan yang menyerang tubuh kecilku. Aku ditenggelamkan dalam masalah duniawi. Aku kekurangan oksigen. Tapi ketika aku mencoba untuk menyentuh permukaan, aku kembali ditenggelamkan lagi. Begitu seterusnya.
Belum lagi urusan seonggok daging di tubuh ini, yang membuat hidupku semakin rumit seiring bertambahnya usiaku. Aku pikir seharusnya aku tidak boleh meluangkan waktu sedikit pun untuk itu, tapi bagaimana? Mungkin aku memang sudah besar. Sudah bisa merasakan fungsi dari bagian abstrak di diriku ini. Ya, hati. Bukan hati tempat detoksifikasi racun atau tempat perombakan haemoglobin.
Oh iya, belakangan ini panasnya terik sekali. Matahari tak enggan untuk melotot, tak kian capek untuk terus memancarkan silaunya selama waktu petang belum datang. Mungkin ini salah satu faktor juga kenapa belakangan ini aku merasa terus kelelahan. Aku rindu hujan...
Aku rindu hujan. Saat aku bisa merasakan betapa besarnya anugrah Yang Kuasa.
Aku rindu hujan. Saat aku bisa mendengar petir menggelegar tanpa harus merasa ketakutan.
Aku rindu hujan. Saat aku bisa tersenyum bahagia ketika mendengar nyanyiannya.
Aku rindu hujan. Saat lelahku, letihku, lesuku melebur dengan butiran air kemudian digantikan dengan semangat baru.
Aku rindu hujan. Saat aku tak pernah takut basah dan tetap bersama dirinya sampai tak kunjung menetes lagi.
Aku rindu hujan. Saat aku tak pernah memikirkan efek sakit flu setelah bersenang-senang bersamanya.
Aku rindu hujan. Saat aku tak pernah takut menghadapi apapun yang akan terjadi ketika aku bersamanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)






0 comments:
Posting Komentar